Rabu, 20 Juni 2012

menganalisis pemilu walikota cirebon

Tugas Ilmu Negara
Pemilu Walikota Cirebon 2009
                                                                                     
unnes.jpg
                                                                                                                

NAMA        : ILMI ULFAH NUR’AISAH
NIM            : 3301411098
ROMBEL     : 2


           
JURUSAN HKN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

1.      Kapan pelaksanan pemilu walikota di kota cirebon?
Berlangsung pada  9 april 2009. Pilkada Walikota di Cirebon diikuti oleh 5 calon yang diusulkan dari Parpol maupun hasil koalisi berbagai Parpol. Adapun Calon Walikota Cirebon menurut no urutnya adalah sebagai Berikut :
1. Bangbang Surono dan Nasrudin Aziz (Koalisi 10 Partai)
2. Agus Alwafier dan Eman Suryaman (Koalisi Madani)
3. Soenoto dan Suhendiwijaya (Koalisi Pembaharuan)
4. Subardi dan Sunaryo (PDI-P)
5. Ano Sutrisno dan Anwar Yasin (Golkar-PKS)
Kandidat terkuat dalam Pilkada kali ini adalah pasangan Subardi-Sunaryo (Susun), dimana Subardi sekarang masih menjabat sebagai walikota Cirebon dan Sunaryo sebagai Ketua DPRD Cirebon. Walau suara PDI-P sendiri tidak bulat karena ada pembelotan dari DPC PDI-P  Lemah Wungkuk yang mendukung pasangan Ano-Yasin, sehingga sempat terjadi keributan antar pendukung Susun dan pendukung Ano-Yasin di Lemah Wungkuk.

2.      Siapakah pasangan calon walikota yang menang?
Pasangan calon yang menang adalah pasangan dari no urut 4 yaitu pasangan Subardi dan Sunaryo dari PDI- P. Berdasarkan data yang dihimpun Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari) hingga Senin (7/1), pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Subardi-Sunaryo, memperoleh 51.040 suara atau 35,7 persen. Adapun Ano-Yasin yang diusung Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh 37.369 suara atau 26,13 persen.
Agus Alwafier dan Eman Suryaman yang diusung Koalisi Madani mendapat 22.848 suara atau 16,98 persen, diikuti calon dari Koalisi Pembaharuan, yakni Soenoto-Suhendiwijaya, dengan 22.291 suara atau 15,59 persen, dan Bangbang-Azis yang diusung koalisi 10 partai dengan 9.414 suara atau 6,8 persen.
Hasil yang diperoleh pasangan dari koalisi Golkar-PKS dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung Kota Cirebon itu jauh berbeda dengan jumlah perolehan suara Golkar dan PKS dalam pemilu 2004. Tahun 2004, Golkar memperoleh sekitar 36.483 suara. Jika ditambah dengan suara rekan koalisi mereka, yakni PKS, jumlahnya menjadi 51.987 suara. Namun, dalam pilkada 2008, yang mendukung calon dari Golkar-PKS hanya 37.369 suara. Artinya, Golkar dan PKS kehilangan hingga 14.618 suara. Kemenangan ini lebih dari suara perolehan yang memenangkan pasangan subardi danDrs. H. Agus Alwafier BY,MBA sebagai Walikota dan Wakil Walikota Cirebon masa jabatan 2003-2008. Dengan perolehan suara  yaitu 26.026 suara. Pasangan subardi dan sunaryo meneng dan mendominasi di seluruh kecamatan di Kota Cirebon yang berjumlah lima kecamatan.



3.      Apakah calon itu menjadi untuk 2 kalinya (incumben)?
               Ia calon ini terpilih untuk kedua kalinya. Subardi sudah menjadi walikota cirebon tahun 2003-2008. Dengan dukungan penuh dari partai PDI-P. Karena dukungan penuh dari partai PDI-P , cirebon merupakan salah satu kota masa PDI-P, partai PDI-P selalu memiliki suara lumayan banyak untuk daerah cirebon, mungkin banyak orang yang masih mempercayakan kota cirebon di pegang oleh bapak subardi, kampaye pasangan calon ini cukup menyita penonoton yang banyak seperti kampanye terbuka yang di laksanakan di goor bima sekaligus jalan santai yang hadiahnya puluhan juta rupiah yang menarik orang untuk melihat kampaye tersebut.

4.      Dari partai apa?
Dari pasangan calon partai PDI-P pimpinan magawati soekarno putri ini.
 
5.      Apa visi dan misi walikota cirebon?
               “Meningkatkan kualitas dan sumber daya menuju kota cirebon yang sejahtera di tahun 2013 secara berkelanjutan”. Pernyataan misi memiliki makna sebagai berikut:
1.      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia memiliki makna dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat kota cirebon melalui peningkatan kualitas komponen- komponen Indeks Pembanguanan Manusia (IPM). Dengan fokus utama indeks daya bel, indeks pendidikan dan indeks kesehatan.
2.      Sejahtera memiliki makna bahwa kesejahteraan manusia yang harus menjadi landasan dan sekaligus tujuan utama dari pelaksaan pembangunan di kota cirebon. Hal ini brmakna bahwa setiap kegiatan yang menghasilkan produk dari pelaksaan menciptakan masyarakat kota cirebon yang sejahtera yaitu suatu masyarakat yang secara meterill terpenuhi melalui pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat di ikuti pendapatan, kesejahteraan, pendidikan, rasa aman masyarakat dan diimbadi pemarataan pendapatan, kesehatan dan pedidikan yang baik.
3.      Berkelanjutan memiliki makna bahwa kegiatan pembaangunan dilaksanakan secara terus menerus dengan memperhatikan pembangunan periode sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar